Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Wednesday, August 31, 2016

Deretan Foto Ini Buktikan Kalau Masih Banyak Orang Yang Baik Hati Di Tengah Ketidakpedulian

Berbuat baik bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Banyak cara berbuat baik untuk mendapat Kepedulian pada orang-orang sekitar kita pun bisa menjadi ladang kebaikan yang nggak ternilai. Tapi jangan anggap ini untuk sekedar pamer hanya karena ingin di puji, Justru dengan berbagi kamu bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Inspirasi untuk berbuat baik kepada sesama manusia.

Foto-foto berikut memperlihatkan bagaimana sebuah hal kecil bisa sangat berarti bagi yang sangat membutuhkan:

1. Lihat, betapa pedulinya tentara ini peduli pada anak gelandangan.


2. Penyandang disabilitas ini juga perlu dibantu untuk menjalani kegiatan dan hidup layaknya orang normal.


3. Menerobos separator jalan mungkin melanggar dan bisa menimbulkan kemacetan, namun polisi tetap menolongnya.


4. Polisi yang sebelumnya tidak basah, kini celananya basah kuyup karena menolong motor mogok.


5. Saat yang lain hanya melihat, wanita ini mengulurkan tangan untuk menyuapi lelaki yang tak beruntung ini.


6. Sebungkus nasi menjadi sangat berarti bagi bapak tua penarik becak yang biasa tidur di trotoar ini.


7. Mengajak gelandangan makan di satu restoran yang bersih adalah sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai.


8. Ini dia Saber Community (Relawan Ranjau Paku) yang tidak banyak dikenal namun jasanya dirasakan banyak orang.


9. Mengajar di bimbingan belajar gratis yang ada di sekitar rumah atau asrama juga mempunyai pahala yang tinggi, lho.


10. Kepedulian para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini perlu dicontoh.

Bikin Terenyuh, Meski Sudah 80 Tahun Mbah Sukarto Masih Tetap Semangat Berjualan Kipas Anyaman Bambu

Dalam artikel ini kita bisa mengambil pelajaran berharga dari mbah sukarto asal Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Dia menjajakan dagangan kipas anyaman yang terbuat dari bambu meski sudah tidak muda lagi namun semangatnya soalah untuk mengajarkan tentang arti kerja keras untuk menjalani hidup bukan semata-mata meminta belas kasihan orang lain.

Keteguhan dan keikhlasan Mbah Sukarto untuk mencari nafkah meski usia senja itu cocok menggambarkan kehidupan kakek ini. Kakek yang biasa berjualan di utara Monumen Arek Lancor Pamekasan tersebut yang dikenal warga sekitar dengan nama Sukarto. Usianya sekitar 80 tahun dan terlihat tak terawat ketika sedang berjualan kipas tradisional. Sosoknya lantas mencuri perhatian masyarakat, terlebih saat banyak grup komunitas di Facebook yang membagikan kisah Mbah Sukarto.


Mbah Sukarto selalu berpindah-pindah tempat berjualan, mulai dari Surabaya dan paling lama di Pulau Madura. Hidup layaknya gelandangan tersebut mau tak mau harus dijalaninya demi menyambung hidup. Meski kipas anyaman miliknya tak lagi diminati banyak orang dan tak selalu laku dalam seminggu. Namun, Mbah Sukarto mengaku betah berjualan kipas karena tak bisa melakoni pekerjaan lainnya.

Setelah hampir 50 tahun berjualan, kondisi kesehatannya memburuk. Dia ingin kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Lamongan.


Foto Mbah Sukarto yang tidur di alam terbuka membuat banyak orang terenyuh. Akhirnya, Dinas Sosial (Dinsos) dan PMI Pamekasan yang selanjutnya berkoordinasi dengan warga lainnya membantu kepulangan Mbah Sukarto.

Bahkan menurut foto yang diunggah grup Facebook Madura, kondisi terkini Mbah Sukarto sudah membaik sehabis dirawat di Rumah Sakit Umum Slamet Martodirjo Pamekasan. Kakek yang sudah berambut putih ini selanjutnya akan diantarkan ke tempat asalnya di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan. Pihak keluarga juga sudah dihubungi dan akan bertemu di Kantor BPBD Lamongan, Jawa Timur.

Tuesday, August 30, 2016

Bikin Haru, Atlet Ini Rela Jual Medalinya Untuk Biaya Pengobatan Kanker Anaknya

Perhelatan pesta olah raga paling bergengsi di dunia telah berahir beberapa waktu lalu yaitu Olimpiade Rio di Brasil, Bagi atlet yang Menang dan bisa membawa pulang medali memang membanggakan untuk dirinya sendiri dan negaranya, namun kebanggaan itu pasti akan berlipat ganda ketika bisa bermanfaat untuk hal yang lebih positif. Dan inilah yang dilakukan oleh atlet asal Polandia bernama Piotr Malachowski.

Piotr Malachowski adalah atlet lempar cakram yang sudah tak asing di mata dunia. Di tahun 2008 lalu saat di Beijing ia berhasil memenangkan medali perak, begitu pula saat Olimpiade Rio kali ini. Ia membawa medali perak di tangannya. Namun bukan dibawa pulang ke rumah, ia justru menjual medali itu.


Berbagai ucapan selamat tertuju padanya, namun ada satu ucapan selamat yang berbeda dari yang lainnya. Ucapan selamat itu berasal dari seorang ibu bernama Goshia. Ia mengatakan bahwa anak laki-lakinya yang masih berusia 3 tahun bernama Olek, menderita kanker retinoblastoma atau kanker mata.

Karena penyakit anaknya ini, Goshia minta tolong kepada Piotr Malachowski bahwa satu-satunya cara menyelamatkan anaknya adalah dengan mengirimnya ke New York City untuk menjalani pengobatan di sana. Karena biayanya pengobatan tersebut biaya yang tidak sedikit untuk bisa ditanggungnya sendiri.


Ketika mengetahui cerita tentang Olek, Piotr Malachowski merasa pintu hatinya terketuk. Ia tahu bahwa ini mungkin takdir. Ia bersedia membantu dan cara yang diambilnya adalah dengan menjual medali perak yang ia menangkan beberapa saat yang lalu. Dalam akun Facebook-nya, Piotr mengatakan alasannya menjual medali perak dan cerita mengenai anak penderita kanker ini.

Ia juga mengatakan, "Aku berjuang di Rio untuk mendapatkan emas. Sekarang aku punya panggilan lain untuk berjuang, mari berjuang bersama untuk hal yang lebih bermakna. Untuk kesembuhan dan kesehatan anak manis ini."


Tak butuh waktu lama berita ini menyebar dan banyak yang menawar medalinya. Meski tak menyebutkan berapa banyak medali itu terjual, namun Piotr mengatakan bahwa uangnya cukup untuk menutupi biaya pengobatan yang diperlukan keluarga Olek. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan partisipasi banyak orang atas hal ini.

Tentu saja, hal ini tak hanya menjadikan Piotr Malachowski sebagai atlet yang hebat, tapi juga seorang pria dengan hati yang tak kalah hebat.

Saturday, August 27, 2016

Salut! Buat Beli Makan Saja Tak Bisa, Tapi Bapak ini Malah Kembalikan Dompet Penuh Uang!

Kejujuran mungkin sesuatu yang jarang bisa kita temukan seperti di kota-kota besar, tapi kejian berikut bisa menjadi contoh bagi kita kalau kejujuran itu tak ternilai harganya Kata-kata itu biasanya hanya ada di akhir soal ujian, tapi bagi Waralop (44),seorang gelandangan asal Thailand, kata-kata itu benar-benar ada di hati dan perilakunya.

Kisah seorang Waralop membuat heboh dan menyentuh hati banyak netizne dunia.

Saat Waralop menemukan dompet bermerk Hermes asli, dengan isi uang sebanyak 7,6 juta di jalanan, plus kartu kredit.

Saat menemukan dompet itu, kondisi Waralop sungguh memprihatinkan.

Di saku celananya yang lusuh, hanya ada uang sebesar Rp 3.500!

Jumlah uang yang sulit untuk hanya membeli sekedar nasi bungkus.

Tapi, bukanya mengambil uang di dompet yang dia temukan, Waralop pergi ke kantor polisi untuk mengembalikan dompet tersebut! Utuh!

Tapi, Tuhan memang tidak tidur.

Seketika itu juga, kejujuran dan perbuatan mulia Waralop, dapat ganjaran setimpal.

Polisi memanggil pemilik dompet itu, yakni Niity Pongkriangyos (30).

Niity sangat senang ketika dompetnya ditemukan.

Karena takjub dengan kejujuran Waralop, ia menawari pria itu pekerjaan.

Nitty ternyata adalah seorang desainer pakaian di Thailand.

"Aku sangat terkejut ketika polisi memberitahuku ada yang menemukan dompetku. Aku kaget, karena bila aku tak punya uang, aku pasti akan mengambil dompet ini," kata Niity.

Nitty kemudian memberi Waralop pekerjaan dengan fasilitas rumah dan gaji Rp 4 juta.

Menurut Waralop, dia melihat Nitty menjatuhkan dompetnya di stasiun kereta bawah tanah.

Ia hendak menyerahkannya, tapi ia tak bisa mengejarnya.

Waralop pun bersyukur, ia kini bisa tidur di atas ranjang empuk, tak lagi di teras toko yang dingin.