Baca Juga
Kejadian yang dialami oleh keluarga miskin saat berurusan dengan birokrasi kesehatan kembali terjadi di negara India. Peristiwa sedih terbaru dialami Sunil Kumar, warga Uttar Pradesh.
Parahnya lagi di rumah sakit tersebut tidak menyediakan tandu, Sunil terpaksa harus memikul anaknya, Ansh (11), yang sedang kondisi kritis untuk di pindah dari departemen yang satu ke departemen yang lain di sebuah rumah sakit di kota Kanpur. Sunil kehilangan menit-menit paling genting untuk penyelamatan nyawa Ansh anaknya.
Kisah tragis dan miris ini mirip di alami oleh Dana Manjhi, seorang suami di Odisha, terpaksa menggotong jenazah istrinya, Amang, sejauh 12 km karena tidak punya uang untuk membayar ambulans yang terjadi pada minggu kemarin.
BACA: Tak Mampu Bayar Ambulans Seorang Suami Asal India Menggendong Jasad Istri Sejauh 12 Km
Kanpur adalah salah satu kota besar dengan populasi yang terpadat ke-12 di India. Juga merupakan kota industri terbesar kedua di India utara, setelah New Delhi. Namun, justru di rumah sakit di kota Kanpur itu peristiwa tragis dan miris yang dialami Sunil, seorang warga miskin, itu terjadi. Sunil harus membopong atau memikul buah hatinya dari departemen yang satu ke departemen yang lain di rumah sakit di kota besar itu.
Sedihnya, ketika tiba di ruangan di departemen tujuan, anaknya Ansh yang baru berusia 11 tahun itu, dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Hati Sunil luluh-lantak dan ia pun menangis sedih. Foto-foto yang menyayat hati tentang kesedihan Sunil telah menjadi pergunjingan di media daring sejak Selasa (30/8/2016).
Kasus itu berawal saat Sunil membawa anaknya itu ke sebuah klinik lokal dan anaknya disuntik di sana. Namun, kondisinya justru memburuk. Dokter di bangsal pediatri RS LLR mengatakan, anak berusia 11 tahun itu telah meninggal dalam perjalanan dari departemen awal. Sunil sebenarnya sempat membawa anaknya ke rumah sakit lain terdekat yakni RS Mariyampur.
Namun, karena ada banyak pasien di sana, sunil langsung pergi ke rumah sakit swasta di mana Ansh dinyatakan tela meninggal. Para dokter di rumah sakit swasta mengatakan kepada sunil bahwa kalau saja saya membawa anak saya 10 menit sebelumnya, ia bisa diselamatkan.
Peristiwa tersebut lantas mendapat , kecaman, dan cemoohan publik di media daring mendorong Komisi Perlindungan Hak Anak Negara Bagian Uttar Pradesh (UPSCPCR) dan pemerintah distrik langsung bertindak. Kepala Pegawan Medis (CMS) RS LLR pun dipecat. Begitu juga staf yang paling bertanggung jawab di rumah sakit terkait.
Pejabat GSVM Medical College telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari tiga anggota dari dokter untuk menyelidiki insiden di rumah sakit tersebut dan meminta Komite untuk menyampaikan laporan dalam waktu tiga hari. sebagai tindakan tegas Seorang dokter yang bertanggung jawab di RS LLR itu telah dipecat.
Parahnya lagi di rumah sakit tersebut tidak menyediakan tandu, Sunil terpaksa harus memikul anaknya, Ansh (11), yang sedang kondisi kritis untuk di pindah dari departemen yang satu ke departemen yang lain di sebuah rumah sakit di kota Kanpur. Sunil kehilangan menit-menit paling genting untuk penyelamatan nyawa Ansh anaknya.
Kisah tragis dan miris ini mirip di alami oleh Dana Manjhi, seorang suami di Odisha, terpaksa menggotong jenazah istrinya, Amang, sejauh 12 km karena tidak punya uang untuk membayar ambulans yang terjadi pada minggu kemarin.
BACA: Tak Mampu Bayar Ambulans Seorang Suami Asal India Menggendong Jasad Istri Sejauh 12 Km
Kanpur adalah salah satu kota besar dengan populasi yang terpadat ke-12 di India. Juga merupakan kota industri terbesar kedua di India utara, setelah New Delhi. Namun, justru di rumah sakit di kota Kanpur itu peristiwa tragis dan miris yang dialami Sunil, seorang warga miskin, itu terjadi. Sunil harus membopong atau memikul buah hatinya dari departemen yang satu ke departemen yang lain di rumah sakit di kota besar itu.
Sedihnya, ketika tiba di ruangan di departemen tujuan, anaknya Ansh yang baru berusia 11 tahun itu, dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Hati Sunil luluh-lantak dan ia pun menangis sedih. Foto-foto yang menyayat hati tentang kesedihan Sunil telah menjadi pergunjingan di media daring sejak Selasa (30/8/2016).
Kasus itu berawal saat Sunil membawa anaknya itu ke sebuah klinik lokal dan anaknya disuntik di sana. Namun, kondisinya justru memburuk. Dokter di bangsal pediatri RS LLR mengatakan, anak berusia 11 tahun itu telah meninggal dalam perjalanan dari departemen awal. Sunil sebenarnya sempat membawa anaknya ke rumah sakit lain terdekat yakni RS Mariyampur.
Namun, karena ada banyak pasien di sana, sunil langsung pergi ke rumah sakit swasta di mana Ansh dinyatakan tela meninggal. Para dokter di rumah sakit swasta mengatakan kepada sunil bahwa kalau saja saya membawa anak saya 10 menit sebelumnya, ia bisa diselamatkan.
Peristiwa tersebut lantas mendapat , kecaman, dan cemoohan publik di media daring mendorong Komisi Perlindungan Hak Anak Negara Bagian Uttar Pradesh (UPSCPCR) dan pemerintah distrik langsung bertindak. Kepala Pegawan Medis (CMS) RS LLR pun dipecat. Begitu juga staf yang paling bertanggung jawab di rumah sakit terkait.
Pejabat GSVM Medical College telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari tiga anggota dari dokter untuk menyelidiki insiden di rumah sakit tersebut dan meminta Komite untuk menyampaikan laporan dalam waktu tiga hari. sebagai tindakan tegas Seorang dokter yang bertanggung jawab di RS LLR itu telah dipecat.
Kisah Tragis Dan Miris, Anak Ini Mati di Pundak Ayahnya Ketika Rumah Sakit Tak Ada Tandu
4/
5
Oleh
Syafrani A. Rahman