Baca Juga
Jangan menyiksa diri sendiri dengan terus-menerusan stalking akun-akunnya; mencoba mencari tahu tentang dirimu sendiri dalam setiap post-nya. Percayalah, dia tidak peduli. Jika dia benar-benar peduli padamu, dia akan kembali padamu dan meminta maaf.
Namun nyatanya, ia tidak kembali, apalagi meminta maaf. Kamu bisa menghabiskan waktu untuk stalking dia dan pacar barunya, tapi tidak akan ada yang berubah. Jadi, berhenti buang-buang waktu untuk sesuatu yang sudah lewat.
Terima Fakta bahwa Ini Namanya Juga Putus
Meski kamu dan dia tidak punya hubungan apa-apa, tapi jika salah satu pihak ditinggalkan, tetap saja namanya putus. Istilah putus itu tidak hanya dimiliki oleh pasangan resmi saja kok.
Izinkan Dirimu untuk Merasa Sedih, tapi Ada Deadline-nya
Menangislah sepuasmu. Kamu bisa melakukan pity party; memutar lagu-lagu sedih, menangis berhari-hari, menumpahkan perasaan, dan lain-lain. Namun setelah itu, selesai! Usap air matamu dan kembali seperti sedia kala. Keringkan air matamu, kemudian bertekadlah untuk tidak akan membuang-buang air mata lagi untuk pria itu.
Offline Sejenak
Tidak ada gunanya kamu terus-menerus mem-posting status galau di mana-mana. Memang kamu sedang sedih, tapi kamu tidak boleh menyebarkan aura negatif dan kesedihan pada teman-teman yang lain. Daripada melakukan hal-hal yang kelak kamu sesali di kemudian hari (seperti menulis status panjang yang mengasihani diri sendiri atau bahkan merendahkan diri sendiri), lebih baik kamu tahan diri dan offline sejenak dari hiruk-pikuk dunia maya.
Keluar dan Bersenang-Senanglah
Lakukan hal-hal yang membuatmu senang. Window shopping? Belanja buku? Atau bahkan sekadar jalan-jalan dan piknik bersama teman? Lakukanlah!
Atau kamu juga bisa memasak untuk adik/kakak, membantu si bibi beres-beres rumah, dan menolong teman yang sedang butuh bantuan. Katanya kebahagiaan itu berasal dari kemampuan untuk mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain. Itu benar! Percaya deh, membantu orang lain itu rasanya melegakan lho.
Ingatkan Dirimu Sendiri bahwa Tidak ada yang Salah dengan Dirimu
Sesiap apapun kamu untuk menjalani sebuah hubungan, jika pihak satunya belum siap, tidak akan pernah terjadi hubungan yang kamu inginkan itu. Terkadang dalam hidup kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kok. Kamu mungkin punya segalanya yang diinginkan seorang pria, tapi jika "mantan"mu belum siap untuk memulai sebuah hubungan, itu bukan salahmu. Berhenti menyalahkan diri sendiri.
Unfriend, Unfollow, Unshare, dan Block Dia
Tidak ada gunanya memata-matain akun media sosialnya hanya untuk menemukan alasan mengapa ia pergi meninggalkanmu. Ia tidak akan menulis apapun pada media sosialnya tentang kamu. Ia tidak peduli. Percaya deh, jika ia peduli, ia akan datang kepadamu dan meminta maaf. Jadi, daripada kamu membangun harapan dan angan-angan palsu tentang dia, lebih baik hapus dia dari kehidupanmu seutuhnya.
Ingat, Balas Dendam yang Paling Tepat Adalah Menunjukkan Bahwa Kamu Tetap Senang Tanpa Dia
Tidak ada yang lebih menjengkelkan bagi orang yang menyakitimu untuk tahu bahwa kamu ternyata baik-baik saja setelah usaha mereka untuk menghancurkanmu. Memang ada momen di mana kamu menangisi dia yang telah pergi, tapi kamu pasti bisa menghadapinya. Jangan khawatir. Lakukan yang terbaik untuk menjalani harimu seperti biasa. Jangan tunjukkan pada yang bersangkutan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa kepergiannya mempengaruhimu begitu rupa. Sebaliknya, tunjukkan padanya bahwa ada atau tanpa dirinya, kamu mampu menikmati hidup.
Kamu pasti bisa!
Namun nyatanya, ia tidak kembali, apalagi meminta maaf. Kamu bisa menghabiskan waktu untuk stalking dia dan pacar barunya, tapi tidak akan ada yang berubah. Jadi, berhenti buang-buang waktu untuk sesuatu yang sudah lewat.
Terima Fakta bahwa Ini Namanya Juga Putus
Meski kamu dan dia tidak punya hubungan apa-apa, tapi jika salah satu pihak ditinggalkan, tetap saja namanya putus. Istilah putus itu tidak hanya dimiliki oleh pasangan resmi saja kok.
Izinkan Dirimu untuk Merasa Sedih, tapi Ada Deadline-nya
Menangislah sepuasmu. Kamu bisa melakukan pity party; memutar lagu-lagu sedih, menangis berhari-hari, menumpahkan perasaan, dan lain-lain. Namun setelah itu, selesai! Usap air matamu dan kembali seperti sedia kala. Keringkan air matamu, kemudian bertekadlah untuk tidak akan membuang-buang air mata lagi untuk pria itu.
Offline Sejenak
Tidak ada gunanya kamu terus-menerus mem-posting status galau di mana-mana. Memang kamu sedang sedih, tapi kamu tidak boleh menyebarkan aura negatif dan kesedihan pada teman-teman yang lain. Daripada melakukan hal-hal yang kelak kamu sesali di kemudian hari (seperti menulis status panjang yang mengasihani diri sendiri atau bahkan merendahkan diri sendiri), lebih baik kamu tahan diri dan offline sejenak dari hiruk-pikuk dunia maya.
Keluar dan Bersenang-Senanglah
Lakukan hal-hal yang membuatmu senang. Window shopping? Belanja buku? Atau bahkan sekadar jalan-jalan dan piknik bersama teman? Lakukanlah!
Atau kamu juga bisa memasak untuk adik/kakak, membantu si bibi beres-beres rumah, dan menolong teman yang sedang butuh bantuan. Katanya kebahagiaan itu berasal dari kemampuan untuk mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain. Itu benar! Percaya deh, membantu orang lain itu rasanya melegakan lho.
Ingatkan Dirimu Sendiri bahwa Tidak ada yang Salah dengan Dirimu
Sesiap apapun kamu untuk menjalani sebuah hubungan, jika pihak satunya belum siap, tidak akan pernah terjadi hubungan yang kamu inginkan itu. Terkadang dalam hidup kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kok. Kamu mungkin punya segalanya yang diinginkan seorang pria, tapi jika "mantan"mu belum siap untuk memulai sebuah hubungan, itu bukan salahmu. Berhenti menyalahkan diri sendiri.
Unfriend, Unfollow, Unshare, dan Block Dia
Tidak ada gunanya memata-matain akun media sosialnya hanya untuk menemukan alasan mengapa ia pergi meninggalkanmu. Ia tidak akan menulis apapun pada media sosialnya tentang kamu. Ia tidak peduli. Percaya deh, jika ia peduli, ia akan datang kepadamu dan meminta maaf. Jadi, daripada kamu membangun harapan dan angan-angan palsu tentang dia, lebih baik hapus dia dari kehidupanmu seutuhnya.
Ingat, Balas Dendam yang Paling Tepat Adalah Menunjukkan Bahwa Kamu Tetap Senang Tanpa Dia
Tidak ada yang lebih menjengkelkan bagi orang yang menyakitimu untuk tahu bahwa kamu ternyata baik-baik saja setelah usaha mereka untuk menghancurkanmu. Memang ada momen di mana kamu menangisi dia yang telah pergi, tapi kamu pasti bisa menghadapinya. Jangan khawatir. Lakukan yang terbaik untuk menjalani harimu seperti biasa. Jangan tunjukkan pada yang bersangkutan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa kepergiannya mempengaruhimu begitu rupa. Sebaliknya, tunjukkan padanya bahwa ada atau tanpa dirinya, kamu mampu menikmati hidup.
Kamu pasti bisa!
7 Cara untuk Move on Dari Seseorang yang Tidak Pernah Resmi Jadi Pacarmu
4/
5
Oleh
Syafrani A. Rahman
