Baca Juga
Meskipun Hingga saat ini, kondisi perekonomian di Indonesia masih mengalami pertumbuhan cenderung lambat, yakni hanya sekitar 4,7 persen pada tahun 2016. Padahal, tahun sebelumnya, Indonesia mengalami pertumbuhan sekitar 5,02 persen. Meski demikian, di Indonesia tetap masih banyak konglomerat-konglomerat yang memiliki kekayaan cukup menggiurkan.
Di antara daftar nama konglomerat terkaya di Indonesia berikut ini, ada beberapa nama lama yang masih betah bertahan. Namun ada juga nama-nama baru yang berhasil menggantikan nama lama.
Lalu, siapa lagi yang bertahan dan berhasil menggeser posisi yang lama?
1. Budi Hartono
Salah satu pendiri Djarum ini tak tergoyahkan dari tahun lalu. Dia berhasil menduduki peringkat pertama dengan kekayaan mencapai USD 8,1 miliar atau setara Rp 107,5 triliun.
Pria yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya, yakni rokok. Selain itu, dia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.
2. Michael Bambang Hartono
Tidak hanya Robert Budi Hartono saja yang sukses berbisnis rokok, namun Michael Hartono juga merasakan hal yang sama. Dia merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok Djarum. Michael merupakan kakak dari Robert Budi Hartono.
Keduanya mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Gwan, meninggal pada tahun 1963. Pabrik rokok mereka sempat terbakar habis. Namun, Michael dan Robert berhasil membangkitkan kejayaan Djarum kembali, bahkan sampai luar negeri.
Hingga saat ini, Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat. Bahkan, melebihi Gudang Garam dan Sampoerna. Tahun 2016 ini, kekayaan Michael mencapai USD 7,9 miliar atau Rp 104,8 triliun.
3. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian. Dia sempat menjadi Menko Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014 menggantikan Hatta Rajasa. Nama Chairul terkenal sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.
Hingga saat ini, perusahaannya telah membawahi beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global Resources. Ia memulai bisnisnya sejak di bangku kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Total kekayaannya mencapai USD 4,9 miliar atau Rp 65 triliun.
4. Sri Prakash Lohia
Peringkat keempat diduduki oleh Sri Prakash Lohia yang merupakan pendiri sekaligus ketua dari Indorama Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil di Tanah Air.
Pria yang lahir dan besar di India ini memiliki kekayaan sebesar USD 4,2 miliar sekitar Rp 55,7 triliun. Dia telah menetap di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan profesionalitasnya dengan berbisnis.
5. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim dikenal sebagai pimpinan dari Musim Mas Group yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Perusahaan ini mempunyai kapal tanker dan terminal sendiri.
Bahkan, perusahaan milik Bachtiar ini digadang-gadang sebagai perusahaan pengolahan sawit terbesar di dunia. Awalnya perusahaan ini bernama Nam Cheong Soap Factory, namun Bachtiar mengubahnya menjadi PT Musim Mas.
Dia memulai bisnisnya dari dasar, walaupun bisnis ini memang telah diturunkan dari keluarganya. Kekayaan Bachtiar Karim pada tahun 2016 ini mencapai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 42,4 triliun.
6. Mochtar Riady
Posisi keenam ditempati oleh Mochtar Riady yang merupakan pengusaha Indonesia terkemuka. Dia adalah seorang pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup.
Hingga saat ini, Mochtar Riady banyak dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Dengan kekayaan sebesar USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 27,8 triliun.
Namanya melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia hingga ke mancanegara.
Di antara daftar nama konglomerat terkaya di Indonesia berikut ini, ada beberapa nama lama yang masih betah bertahan. Namun ada juga nama-nama baru yang berhasil menggantikan nama lama.
Lalu, siapa lagi yang bertahan dan berhasil menggeser posisi yang lama?
1. Budi Hartono
Salah satu pendiri Djarum ini tak tergoyahkan dari tahun lalu. Dia berhasil menduduki peringkat pertama dengan kekayaan mencapai USD 8,1 miliar atau setara Rp 107,5 triliun.
Pria yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya, yakni rokok. Selain itu, dia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.
2. Michael Bambang Hartono
Tidak hanya Robert Budi Hartono saja yang sukses berbisnis rokok, namun Michael Hartono juga merasakan hal yang sama. Dia merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok Djarum. Michael merupakan kakak dari Robert Budi Hartono.
Keduanya mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Gwan, meninggal pada tahun 1963. Pabrik rokok mereka sempat terbakar habis. Namun, Michael dan Robert berhasil membangkitkan kejayaan Djarum kembali, bahkan sampai luar negeri.
Hingga saat ini, Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat. Bahkan, melebihi Gudang Garam dan Sampoerna. Tahun 2016 ini, kekayaan Michael mencapai USD 7,9 miliar atau Rp 104,8 triliun.
3. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian. Dia sempat menjadi Menko Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014 menggantikan Hatta Rajasa. Nama Chairul terkenal sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.
Hingga saat ini, perusahaannya telah membawahi beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global Resources. Ia memulai bisnisnya sejak di bangku kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Total kekayaannya mencapai USD 4,9 miliar atau Rp 65 triliun.
4. Sri Prakash Lohia
Peringkat keempat diduduki oleh Sri Prakash Lohia yang merupakan pendiri sekaligus ketua dari Indorama Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil di Tanah Air.
Pria yang lahir dan besar di India ini memiliki kekayaan sebesar USD 4,2 miliar sekitar Rp 55,7 triliun. Dia telah menetap di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan profesionalitasnya dengan berbisnis.
5. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim dikenal sebagai pimpinan dari Musim Mas Group yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Perusahaan ini mempunyai kapal tanker dan terminal sendiri.
Bahkan, perusahaan milik Bachtiar ini digadang-gadang sebagai perusahaan pengolahan sawit terbesar di dunia. Awalnya perusahaan ini bernama Nam Cheong Soap Factory, namun Bachtiar mengubahnya menjadi PT Musim Mas.
Dia memulai bisnisnya dari dasar, walaupun bisnis ini memang telah diturunkan dari keluarganya. Kekayaan Bachtiar Karim pada tahun 2016 ini mencapai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 42,4 triliun.
6. Mochtar Riady
Posisi keenam ditempati oleh Mochtar Riady yang merupakan pengusaha Indonesia terkemuka. Dia adalah seorang pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup.
Hingga saat ini, Mochtar Riady banyak dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Dengan kekayaan sebesar USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 27,8 triliun.
Namanya melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia hingga ke mancanegara.
Deretan 6 Konglomerat Terkaya Di Indonesia 2016 Versi Forbes
4/
5
Oleh
Syafrani A. Rahman