Wednesday, August 31, 2016

Terungkap, Kenapa 5 Barang Ini Lebih Murah Di Negara Tetangga Dibandingkan Indonesia

Terungkap, Kenapa 5 Barang Ini Lebih Murah Di Negara Tetangga Dibandingkan Indonesia

Baca Juga

Pada masa pergantian Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berkuasa, pemerintah mempersoalkan tentang penyaluran subsidi yang banyak bocor dalam proses penyaluran. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk menghapus perlahan-lahan subsidi dan mengalokasikannya ke pos yang diklaim lebih produktif.

Salah satu subsidi yang dihapuskan ialah untuk bahan bakar minyak (BBM). Menteri Sofyan Djalil menegaskan masyarakat harus terbiasa dengan budaya baru ini.

Dengan kondisi tanpa disubsidi pun, harga BBM di Indonesia tetap lebih mahal dibandingkan negara tetangga, contohnya di Malaysia. Selain BBM, Indonesia juga memiliki sejumlah barang yang harganya jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Kira-kira apa saja barang-barang tersebut?

1. Daging sapi

Pemerintah masih berkutat dengan persoalan mahalnya harga daging sapi lokal dibanding sapi impor. Lagi-lagi persoalan infrastruktur jadi kambing hitam.

Menteri Pertanian era Presiden SBY, Suswono, berpendapat hal itu terjadi karena Indonesia tidak mempunyai angkutan khusus untuk mendistribusikan sapi. sebagai gambaran, mengangkut dT ari NTdan NTB lebih mahal daripada dari Darwin, Australia.

Kebayangkan, jika sapi-sapi tersebut diangkut dari daerah menggunakan truk, maka akan menyebabkan sapi stres dan mengurangi berat. apalagi armada yang untuk membawa sapi dari NTT menggunakan truk, terbatas kemampuannya mengangkut hanya sekitar 8 ekor dengan perjalanan yang jauh dan membuat Sapinya juga akan tersiksa.

2. Gas bumi

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengeluhkan tingginya harga gas dalam negeri. Bahkan, harga gas dalam negeri lebih mahal dibanding Singapura. Menurut Ade, tata niaga perdagangan gas di Indonesia terlalu kompleks.

Kalau kita lihat Gas yang berasal dari Indonesia dijual ke Singapura dengan harga berkisar USD 4 per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU), lalu harga gas dijual sendiri di Indonesia dengan harga gas sudah USD 12, yang mengakibatkan harga gas lebih mahal di indonesia karena selih sekitar USD 8.

3. Avtur

Menhub Budi Karya Sumadi, dalam rapat bersama Menko Luhut Binsar Panjaitan, curhat akan mahalnya harga Avtur di Bandara Soekarno - Hatta dibanding di Singapura. Bahkan, harga avtur di Indonesia lebih mahal 26 persen dibanding Singapura.

Seperti diketahui harga Avtur sekarang Rp 5.490 per liter. Dengan demikian, harga Avtur di Singapura sebesar Rp 4.063 per liternya. Untuk itu, Menko Luhut meminta agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mereview kembali harga Avtur.

4. Minyak goreng

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku risau dengan harga minyak goreng di Indonesia yang lebih mahal dibanding Malaysia. Padahal, Indonesia adalah penghasil CPO terbesar dunia.

Minyak goreng di Malaysia hanya Rp 6.000 per kg, sedangkan di Indonesia Rp 9.000. Padahal, kalau harga bagus, indinesia mengimpor CPO. namun sayang indonesia sebagai produsen dunia tapi harga lebih tinggi.

5. BBM

Pemerintah Malaysia mematok harga eceran bensin RON 95 atau setara Pertamax plus turun 21 sen menjadi RM 1,70 atau sekitar Rp 5.970 per liter. Sementara, bensin RON97 turun 11 sen menjadi RM 2 atau sekitar Rp 7.000 per liter.

Sedangkan, di Tanah Air harga eceran bensin jenis Premium atau RON88 yang kualitasnya lebih buruk justru dijual seharga Rp 6.600 per liter. Sementara, Pertamax atau RON92 Rp 8.000 per liter.

Lantas mengapa harga bensin di Malaysia lebih murah ketimbang Indonesia? Padahal, kedua negara sama-sama tidak mensubsidi bensin.

PT Pertamina (Persero) menjelaskan sebab harga BBM Indonesia lebih mahal dari Amerika Serikat dan Malaysia. Penyebab pertama, harga BBM di kedua negara tersebut lebih murah karena stok nasional BBM ditanggung oleh pemerintah. Sementara, di Indonesia, masih ditanggung oleh lembaga penyalur yaitu Pertamina.

Related Posts

Terungkap, Kenapa 5 Barang Ini Lebih Murah Di Negara Tetangga Dibandingkan Indonesia
4/ 5
Oleh